KANDIDAT PERUSAHAAN

Cara Bijak Belanja Perlengkapan Bisnis untuk Hemat Cuan

14 Juli 2021 12:07 3054 KALI DIBACA 0 KOMENTAR 0 KALI DIBAGIKAN

Pengusaha perlu cermat dan penuh perhitungan agar investasi peralatan yang dikeluarkan bisa seefisien dan seefektif mungkin. Strategi ini tentu sangat dibutuhkan para calon pengusaha yang baru memulai atau sedang mengembangkan bisnisnya. Bagaimana memilih barang yang sesuai dengan kebutuhan usaha sampai perhitungan investasinya.

 

Rabu 21 April kemarin, APINDO UMKM AKADEMI kembali hadir dengan membahas tema Cara Bijak Belanja Perlengkapan Bisnis Untuk Hemat Cuan, untuk membantu pelaku UMKM lebih cermat membelanjakan anggaran bisnisnya.

 

Katya Kamdani Manager DatascripMall.ID memaparkan sejumlah fakta terkait dunia belanja online saat ini. Jumlah penjual di marketplace pada tahun 2020 meningkat sebanyak 3,5 juta semenjak adanya pandemi covid-19.

 

Total penjual di semua marketplace besar di Indonesia kini mencapai 14,5 juta, dengan begitu konsumen jadi punya banyak pilihan untuk belanja online.

 

“Ketika ingin membeli suatu produk saya sarankan untuk mencari informasi harga di online terlebih dulu, lalu bandingkan, apakah spesifikasinya sudah sesuai dan begitupun dengan budget yang dimiliki” ujar Katya

 

Berdasarkan riset DatascripMall.ID, Katya menuturkan jika gratis ongkir adalah suatu barrier dalam user experience berbelanja. Untuk menghemat anggaran bisnis jadi pastikan pengusaha memperhatikan besarnya ongkos kirim.

 

Gerry Marpaung Technology Manager DatascripMall.ID membagikan 3 tips cara bijak investasi perlengkapan bisnis. Tips pertama beli dari website yang aman dan punya sertifikasi ISO karena beberapa waktu belakangan ini banyak isu data penting yang bocor untuk diperjual belikan, keamanan data bisnis jadi sangat penting.

 

Tips kedua, pastikan barang yang dibeli barang asli dan bergaransi resmi. Dan tips terakhir lakukan filter penjual di daerah Anda untuk menghemat ongkos kirim, cari penjual terdekat dari domisili atau promo gratis ongkos kirim.

 

“kita sudah tidak menggunakan istilah belanja lagi, tapi kita bisa sebut investasi, karena kita membeli produk-produk untuk mendukung operasional bisnis” ujar Gerry.

Komentar